70 Persen Lebih Petani Di Lotim, Belum Bijak Menggunakan Pestisida

 

Foto : Petani sedang melakukan penyemprotan Pestisida (Source beritadaerah.co.id)

Lombok Timur - Sebagian besar petani di Lombok Timur yaitu sekitar 70 persen lebih belum faham cara menggunakan pestisida utamannya dengan jenis herbisida terbatas pakai atau parakuat diklorida, yaitu racun untuk membasmi gulma atau rumput.

Demikian diungkapkan Staf Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) Indonesia, Bagus Fadhillah saat memberikan edukasi penggunaan herbisida terbatas kepada puluhan petani di Lombok Timur bekerja sama dengan Dinas Pertanian Lombok Timur, Selasa, (21/09/21).

Dijelaskan Bagus, Para petani belum memahami secara benar cara menggunakan  herbisida terbatas secara bijak, baik, benar dan aman. Sehingga dalam penggunaannya cenderung secara sembarangan yaitu tidak memakai pelindung diri serta tidak sesuai dosis seperti yang tertera pada lebel herbisida tersebut.

“karena penggunaanya herbisida tidak bijak, baik dan benar maka bisa berdampak buruk pada pengguna dan lingkungan” ungkapnya.

Lanjut Bagus, edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menggunakan herbisida Parakuat Diklorida terbatas, serta untuk meningkatkan pengetahuan dalam upaya meminimalisir dampak negatif terhadap pengguna dan lingkungan.

“diharapkan petani bisa memahami cara menggunakan herbisida secara aman dan bijaksana sehingga dalam penggunaannya lebih hemat dan efisien” terangnya.

Alishter sendiri telah melaksanakan pelatihan pengguanaan herbisida terbatas pakai sejak tahun 2016 di seluruh provinsi di Indonesia dengan total jumlah petani yang telah dilatih sebanyak 19.668 orang. Tahun 2021 akan kembali dilaksanakan pelatihan yang sama di 21 provinsi salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (Red)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama