Foto: Sekertaris Daerah Lotim M.Juani Taopik bersama dengan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lotim Drh.H. Ahcsan Nasirul Huda Saat rapat membahas perlidungan peternak ayam petelur lokal |
Lombok Timur – Menyikapi keluhan tidak lakunya telur
hasil produksi peternak lokal serta anjloknya harga telur akibat serbuan telur
dari wilayah Jawa Bali, Sekerataris Daerah Lombok Timur M. Juaini Taopik gaungkan
bela produk lokal, yaitu mengajak membeli dan menkonsumsi telur hasil produksi
peternak lokal. Selasa, (21/09/21).
Hal tersebut dilakukan untuk melindungi peternak ayam petelur di Lombok Timur,
menyusul laporan tingginya jumlah telur asal luar daerah khususnya Jawa dan
Bali yang masuk ke Lombok Timur. Dinas Peternakan menyebut angkanya mencapai
540 ribu butir setiap hari. Untuk itu Sekda
termuda di NTB ini meminta Dinas Ketahanan Pangan (DKP) meningkatkan konsumsi
telur masyarakat, utamanya telur produksi lokal.
Tidak hanya DKP, Organiasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya juga diharapkan dapat mengambil langkah yang sama, sebagai upaya melindungi peternak ayam petelur di Lombok Timur.
“Untuk melindungi peternak kita semua pihak harus menggaungkan bela produk lokal” Tegasnya.
Selain itu ia juga meminta Dinas Perdagangan
dapat terjun ke pasar-pasar untuk menindaklanjuti arus telur yang masuk ke
Lombok Timur. Menurut Sekda penting pula melakukan kalkulasi kapasitas produksi
serta perkembangan produksi telur di daerah ini.
Selain itu kepada Dinas Sosial, Sekda
mengimbau agar memberikan arahan kepada supplier BPNT
untuk memanfaatkan produksi lokal, utamanya telur.
“Tentunya harus memanfaatkan produk-produk
lokal. Pemda akan pastikan kalau pihak supplier dapat berkomunikasi dan
berbisnis dengan baik,” ungkapnya.
Ia juga menekankan kepada seluruh
Pimpinan OPD yang hadir tetap menjaga komunikasi sehingga program bela
produk lokal tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Tugas pemerintah daerah adalah
menyambung dan mencari solusi terhadap masalah yang ada di kabupaten Lombok
Timur, Termasuk persolaan yang dihadapi oleh peternak ayam petelur ini”
Tutupnnya. (Red).