Foto : Para peternak ayam petelur saat melakukan aksi sweeping truk pengangkut telur |
Lombok Timur - Puluhan peternak ayam petelur Lombok Timur kembali turun ke jalan melakukan aksi sweeping truk ekspedisi yang mengangkut telur dari jawa dan bali. Aksi swepping dilakukan disejumlah titik dijalan raya Mataram -Lombok Timur. Tujuan mereka untuk menghadang telur dari jawa bali tersebut masuk ke wilayah Lombok Timur.
“Aksi sweeping akan kita lakukan selama satu minggu ke depan, sampai telur dari jawa bali tersebut terhenti masuk ke wilayah Lombok Timur” Tegas Safwan Ketua Asosiasi Berayan Ayam Petelur Lombok Timur, Senin(20/09/21).
Dijelaskan safwan, datangnya telur dari luar merupakan penyebab anjloknya harga telur di Lombok Timur, bukan hanya membuat harga telur anjlok, tetapi membuat telur hasil produksi mereka juga tidak laku. Akibatnya telur menumpuk di gudang dan dikandang. Kondisi tersebut membuat mereka resah, karena teralalu lama disimpan hawatir telur akan rusak dan membusuk.
“Kita sudah turunkan harga, namun masih tetap tidak laku dan para penjual tetap memilih telur dari luar tersebut” keluhnya.
Telur dari luar khususnya dari jawa bali tersebut menyebabkan harga telur anjlok, karena mereka menjual dengan harga lebih murah yaitu dikisaran harga 31 ribu rupiah pertrai.
Jika mengikuti harga jual telur dari Jawa Bali tersebut para peternak akan gulung tikar, karena tidak akan mampu bersaing. Sebab dengan harga tersebut tidak mungkin bisa mengembalikan biaya produksi yang dikeluarkan, terlebih saat ini harga pakan sangat tinggi.
"Gimana kita tidak merugi, Harga pakan tinggi harga telur turun, sementara Lombok Timur terus diserbu oleh telur dari luar yang harganya lebih rendah" tutupnya. (Red)