Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Sekda Desak Camat Kuatkan Tim ACSIA Di Tingkat Kecamatan dan Desa

Foto: Sekda Lombok Timur M. Juaini Taopik didampingi Kadis Kesehatan saat membuka Rapat Evaluasi Aksi Cepat Sayang Ibu dan Anak (ACSIA) 


Lombok Timur - Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan memperkuat tim Aksi Cepat Sayang Ibu dan  Anak (ACSIA) di tingkat Kecamatan dan Desa.

Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur M. Juaini Taopik mengatakan, untuk merealisasikan jalannya program tersebut,  para camat diberikan tenggat waktu hingga akhir Oktober bagi seluruh Camat membentuk dan menguatkan Tim ACSIA di level kecamatan. Selain itu, para Camat juga di dorong untuk membentuk tim serupa di tingkat desa.

“Saya akan cek, semua Camat harus meng-SK-kan tim ACSIA di tingkat kecamatan. Saya beri tenggat waktu sampai Oktober,” tegasnya.

Menurut Taopik, peran tim Aksi Cepat Sayang Ibu dan  Anak (ACSIA) menjadi sangat penting, utamanya yang ada di tingkat kecamatan dan desa.  Saat ini masih ada sejumlah kecamatan yang Tim ACSIAnya belum di-SK-kan. Padahal Tim ACSIA disebut Sekda menjadi salah satu tim yang dibentuk paling awal mewujudkan target RPJMD 2018-2023. Namun begitu Sekda mengakui kondisi covid-19 menyebabkan semua kegiatan terkonsentrasi untuk penanganannya.

Sekda juga menekankan pentingnya sinergisitas. Menurutnya hal tersebut menjadi strategi untuk dapat mencapai target penurunan angka kematian ibu dan anak sesuai yang tercantum dalam RPJMD 2018-2023. Keterlibatan sektor terkait sangat diharapkan untuk mengambil peran.

"Jika sesuai dengan yang kita rencanakan kita optimis apa yang menjadi target bersama dapat terwujud" Ungkapnya.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan H. Fathurahman mengharapkan kerja sama dan sinergi di semua level untuk menurunkan kasus kematian ibu dan bayi di Lombok Timur yang cenderung mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Untuk itu, penguatan sistem rujukan maternal dan neo natal melalui pemenuhan sarana prasarana alat kesehatan menjadi sangat penting. Selain peran desa, Pathurahman mengharapkan pula peran organisasi profesi, terkait pemerataan SDM dan peningkatan komptensi.

"Sebagai upaya mencegah kematian ibu dan bayi, Kecepatan dan ketepatan rujukan sangat penting, mengingat kasus kematian ibu lebih banyak terjadi di rumah sakit karena pasien kerap sudah berada pada kondisi buruk ketika dirujuk" Tutupnya.

Kegiatan ini direncanakan berlangsung dalam dua hari, yaitu 22 dan 23 September dengan peserta seluruh Camat dan Forkopimcam, Kepala Puskesmas, Bidan, Pimpinan OPD terkait, pihak RSUD dan RS swasta, serta organisasi profesi. (Red). 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama