Evaluasi Program Sembako, Sukiman Ingin Tidak Ada Pengembalian Dana Bantuan

Foto : Bupati Lombok Timur saat memimpin rapat koordinas Evaluasi program sembako


 

Lombok Timur – Tahun 2020 lalu dana bantuan sosial sebesar Rp.47 M lebih dikembalikan ke kas negara, karena tidak bisa tersalurkan.  Hal tersebut disebabkan karena sebanyak 7.327 orang  dari 139.187 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lombok Timur tidak bertransaksi.

Demikian disampaikan Pimpinan Cabang BRI Selong M. Aroef Syarifudding saat menghadiri rapat koordinasi (Rakor) Evaluasi Pogram Sembako khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Senin, (25/10/21).

Aroef menjelaskan Hal itu disebabkan berbagai faktor, mulai dari KPM meninggal, menjadi buruh migran, pindah daerah, di bawah umur, sakit jiwa, hingga KPM yang statusnya berubah sudah mampu serta KPM belum melengkapi administrasi.

“Dana yang tersedia terpaksa dikembalikan sesuai pedoman umum yaitu setelah tidak dicairkan dalam kurun waktu tiga bulan” Ungkapnya.

Terkait hal itu Aroef meminta dukungan pendamping, baik tingkat desa maupun kecamatan, agar berbagai kondisi tersebut dapat dibenahi sehingga mengurangi KPM yang tidak bertransaksi dan KPM mendapatkan sesuai haknya. “di sisi BRI, kami siap mencairkan” jelasnya.

Menanggapi itu, Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy menegaskan pentingnya ikhtiar optimal semua pihak, agar tidak ada lagi pengembalian dana bantuan sosial ke pemerintah pusat. Sehingga warga yang berhak menerima, baik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program PKH maupun BPNT, dapat menerima haknya.

“ke depan tidak boleh ada lagi pengembalian dana dalam jumlah besar ke kas negara,” tegasnya.

Selain itu, ia meminta agar seluruh pihak yang terlibat menemukan mekanisme agar tidak ada pengembalian dalam jumlah besar. Menurutnya  keterlibatan aktif desa dan kepala desa menjadi  penting. Karena pemerintah desa disebut yang paling mengetahui  kondisi sesunguhnya dari warga masing-masing.

“saya berharap per-31 Oktober sebagai batas akhir penyaluran tidak ada pengembalian lagi” Tegasnya.


Sekda Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik yang memimpin rapat tersebut berharap minimal 95% bantuan dapat terdistribusi. Karenanya keterbukaan dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan. (Red)

 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama