Foto : Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy |
Lombok Timur - Setelah sukses
menuntaskan seratus ribu dosis vaksin dalam kurun waktu tiga hari, Bupati
Lombok Timur Sukiman Azmy berencana tetap menggunakan pola yang sama untuk
menyelesaikan target vaksinasi minimal 70% warga Lombok Timur pada 17 November
mendatang. Demikian dikatakan Bupati
Lombok Timur Sukiman Azmy pada Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi
Provinsi NTB yang berlangsung secara daring Senin (25/10/21).
Dijelaskan Sukiman, yang menjadi
perhatian saat ini adalah ketersediaan vaksin. Dengan vaksin yang mencukupi dirinya
optimis target vaksinasi dapat dituntaskan melalui kerja sama dan kolaborasi
seluruh pihak seperti yang telah ditunjukkan selama ini.
“Adanya perbedaan capaian
data manual dengan daring akibat perbedaan NIK dan Kartu keluraga, telah coba
dipecahkan dengan pelibatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang
disebar di semua lokasi vaksinasi” Ungkapnya.
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah
mengakui pola yang diterapkan Lombok Timur dalam upaya percepatan vaksinasi
patut diapresiasi dan bisa diterapkan di kabupaten/kota lainnya di NTB.
Wagub juga mengapresiasi kinerja seluruh kepala daerah di NTB untuk tren
penurunan kasus covid-19 di daerah ini.
Meskipun terkait transmisi NTB sudah aman,
akan tetapi dari sisi vaksinasi NTB saat ini berada di PPKM level 3. Capaian
vaksinasi NTB yang mencapai 52,48% tidak didukung cakupan vaksinasi lansia.
Ditekankan Wagub vaksinasi lansia dan remaja harus mendapat perhatian. Sehingga
diharapkan dalam seminggu ke depan capaian vaksinasi NTB secara umum berada
pada level memadai.
Berdasarkan data pemprov NTB cakupan
vaksinasi NTB berada pada level sedang, sementara vaksinasi lansia berada pada
level terbatas dengan angka 36,35%.
Wagub berjanji Pemerintah provinsi NTB akan
mendistribusikan vaksin tidak hanya terpusat di pulau Lombok melainkan juga
disebar secara proporsional di pulau Sumbawa. Hal itu mengingat sejumlah
kabupaten di pulau Sumbawa masih berada pada level terbatas.
Pada rapat yang dihadiri seluruh kabupaten/
kota serta jajaran Forkopimda tersebut ditekankan pula penggunaan aplikasi
`Peduli Lindungi` di berbagai pusat kegiatan masyarakat, seperti pusat
perbelanjaan, termasuk di perkantoran. (Red).