Foto : Penertiban parkir perahu nelayan di kawasan Wisata Senggigi |
Lombok
Barat – Kegiatan penertiban parkir perahu nelayan oleh Satuan Polisi Pamong
Praja (Sat Pol PP) Provinsi NTB dan Sat
Pol PP Lombok Barat di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Kecamatan Batulayar Lombok
Barat, mendapat perlawanan dari para nelayan yang menolak dilakukan penertiban,
Kamis (24/2/22).
Kegiatan
Penertiban Perahu Nelayan tersebut mendapat
penolakan dari para nelayan asal Pondok
Prasi dan Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram, yang memarkir perahunya di
Kawasan Wisata senggigi, hingga berujung terjadinya kericuhan.
Menyikapi
situasi ini agar tidak berkembang kepada hal-hal yang tidak diinginkan,
personel pengamanan dari Polres Lombok Barat, Sat Brimob Polda NTB, serta
Jajaran TNI dari Koramil Gunungsari dengan sigap segera mengambil alih situasi.
“Agar
bersama-sama tetap menjaga sitkamtibmas jangan mudah terprovokasi, kepada Ketua
atau perwakilan Kelompok dari Nelayan Pondok Perasi Ampenan nantinya akan
difasilitasi,” ungkap Wakapolres Lombok Barat Kompol Taufik SIP.
Taupik
berjanji akan memfasilitasi para nelayan dengan Pemda Lobar ataupun Pemprov
NTB, untuk menemukan solusi dan kesepakatan bersama.
Mendengar
penjelasan ini nelayan Pondok Prasi dan Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram yang
dikomandoi emak-emak ini, menuruti imbauan Wakapolres sehingga situasi kembali
landai.
“Kami
disini sifatnya hanya mengamankan, walaupun ada riak-riak sedikit saya kira ini
wajar, dan diharapkan untuk kedepannya ada solusi terbaik untuk nelayan kita,”
tegasnya.
Sebelumnya
para nelayan ini memarkirkan perahunya di Kawasan Wisata senggigi, beralasan
untuk menghindari cuaca ektrim terutama pada bulan-bulan ini.
Sebenarnya,
dari Pemerintah Daerah Lombok Barat telah menawarkan solusi, untuk memindahkan
perahu di dua lokasi yang telah disiapkan. Diantaranya sepanjang pantai duduk
dan pantai meninting batulayar Lombok Barat.
Hal ini
dikatakan oleh Kasat Pol-PP Lombok Barat Bq. Yeni Satriani Ekawati S.Sos yang
mengatakan bahwa dengan adanya Perda Nomor 9 tahun 2016, juga terkait dengan
kondisi pariwisata Lombok barat saat ini.
“Senggigi
merupakan Icon Pariwisata Lombok Barat, yang mengalami keterpurukan pada masa
pandemic saat ini, sehingga melalui momen MotoGp sekarang, Kawasan Wisata
senggigi ditata kembali,” ungkapnya.
Menurutnya,
penertiban ini bukan berarti tidak boleh, pihaknya telah mengarahkan di dua
tempat yang telah disiapkan.
“Kita sudah arahkan di Duduk dan Muara Meninting, dan jangan menganggap kami arogan, karena ada solusinya yang telah kami berikan,” imbuhnya.
Terkait
keluhan nelayan Pondok Prasi dan Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram, yang masih
memarkir perahunya di Kawasan Wisata Senggigi karena cuaca ekstrim, langsung
ditepis oleh Kepala UPTD Pelabuhan Dermaga Senggigi Herman Zulkifli S.T.
Menurutnya
kalau dilihat dari kondisi alam di pantai senggigi, ombak juga besar juga
terjadi di Lokasi ini, yang terlihat dari posisi pantai di senggigi yang cukup
tinggi atau curam.
“Bila
dibandingkan dengan lokasi di Pantai Meninting, ombaknya juga tidak terlalu
besar, malah justru pasirnya landai, dan sangat luas untuk tempat parkir perahu
ditambatkan,” pungkasnya.
Demikian
juga di Pantai Duduk, menurutnya malah lokasinya sangat luas untuk memarkir
atau menambatkan perahu di Lokasi ini.(red)