Foto : Sejumlah Pejabat Lotim saat mengikuti Rapat Koordinasi berkala yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB secara daring. |
Lombok Timur – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bersama tiga kabupaten lainnya di Provinsi NTB, yaitu Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Kabupaten Lombok Utara berhasil bertahan di PPKM level satu.
Sementara kebupaten/ kota
lainnya melorot ke PPKM level dua dan tiga. Kabupaten Lombok Tengah, Dompu, dan
Kabupaten Bima berada di level dua, sementara Kabupaten Lombok barat, Kota
Mataram, dan Kota Bima berada di level tiga. Kondisi tersebut menyebabkan Provinsi
NTB secara umum berada di PPKM level 2.
Hal tersebut terungkap pada Rapat Koordinasi berkala yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB secara daring, Selasa (15/02/21). Kondisi itu disebabkan oleh cakupan vaksinasi dan kapasitas respon yang masih rendah. Sehingga dibutuhkan penguatan cakupan vaksinasi dan kapasitas respon, serta optimalisasi satgas covid di tingkat kecamatan hingga desa.
Lombok Timur berdasarkan cakupan vaksinasi, sesuai data P-Care saat ini mencapai 90,86% untuk dosis 1 dan 59,37% untuk dosis 2 serta 1,21% untuk dosis 3.
Bupati Lotim, H.M. Sukiman Azmy yang mengikuti kegiatan ini dari RSUD dr. Soetomo Surabaya menyebut salah satu penyebab masih belum progresifnya capaian vaksinasi dosis dua adalah ketersedian vaksin Sinovac.
Sinovac umum digunakan pada vaksinasi dosis satu,
sementara saat ini vaksin tersebut hanya diperbolehkan untuk vaksinasi anak
usia 6-12 tahun. Karena itu Bupati meminta tambahan stok vaksin ini guna
mengejar target vaksinasi dosis 2.
Sementara itu dari sisi pelacakan,
persentase kasus konfirmasi yang dilacak 7 hari terakhir di Lombok Timur
mencapai 88,4%. Angka tersebut melampaui target minimal 80%, sedangkan rasio
kontak erat 7 hari terakhir adalah23,1% sesuai target yaitu lebih dari 15
kontak erat.
“kita meminta tambahan stok vaksin ini guna mengejar target vaksinasi dosis 2” Ungkanya.
Rapat yang diikuti seluruh Bupati/ Walikota,
jajaran TNI-Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, RSUD serta BPBD tersebut menekankan
pentingnya respon terhadap setiap kasus, bukan pada kasus itu sendiri.
Karena itu peningkatan kapasitas
ICU sampai 2000 tempat tidur di seluruh wilayah provinsi NTB, ketersediaan obat
dan oksigen hingga di tingkat Puskesmas penting dilakukan. Begitu pula dengan
pengetatan protokol kesehatan, peningkatan kapasitas vaksin, dan memperkuat tracing, testing dan treatment (3T).
(red)