Polemik Tanah Pecatu, Wakil Ketua DPRD Lotim Minta Kepala Desa Induk Jangan Arogan

Foto : Wakil Ketua DPRD Lotim Daeng Faelori


Lombok Timur – Polemik tanah pecatu desa yang diperebutkan oleh desa induk dengan desa pemekaran, menjadi soroton serius Wakil Ketua DPRD Lombok Timur Daeng Faelori.

Menurut politisi partai Golkar ini, pemerintah desa induk jangan arogan untuk menguasai sendiri tanah pecatu desa. Pemerintah desa induk harus mau berbagi tanah pecatu kepada desa pemekaran, karena tanah pecatu tersebut tidak pernah dibeli oleh pemerintah desa ataupun dibeli oleh pemerintah kabupaten.

Ditegaskan Daeng, tanah pecatu desa ini adalah tanah milik bersama yang diberikan oleh leluhur untuk pemerintah desa saat itu, sehingga ia meminta kepada kepala desa induk mau berbagi tanah pecatu tersebut kepada pemerintah desa pemekaran.

“kalian tidak pernah membeli tanah pecatu, jangan arogan, tanah yang ada desa itu tidak pernah kalian beli sebagai kepala desa, itu tanah dari nenek moyang, jangan arogan desa induk berbgilah” Tegasnya.

Lanjut Daeng, warga desa induk dan desa pemekaran dulunya merupakan warga desa yang sama, saat ini yang membedakan hanya secara adminstrasi, sehingga tidak ada alasan untuk tidak berbagi.

“Secara adamintrasi aja pisah, dulu warga yang sama, secara adat budaya sama dan masih satu” imbuhnya.

Bukan hanya monyoroti arogansi desa induk, Daeng juga menyoroti langkah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang memblokir dana ADD desa induk yang tidak mau berbagi tanah pecatu, menurutnya kebijakan tersebut perlu ditinjau ulang. Alasanya karena perangkat desa tidak secara langsung terlibat dalam persoalan tersebut, selain itu yang dirugikan adalah masyarakat karena tidak mendapat pelayanan maksimal dari pemerintah desa.

“pemblokiran dana ADD mungkin bentuk warning dari pemerintah, tetapi tidak bisa jadi landasan untuk menyelesaikan polemik tersebut, masih ada cara elegan yang lain” Tutupnya.

 

 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama