Tahun Ini, Lotim Berkembang Sasar Pelaku UMKM

Foto : Wakil Bupati Lotim Rumaksi SJ, memimpin rapat optimalisasi pelaksanaan program TPKAD


Lombok Timur - Keberhasilan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Lombok Timur dalam program Berantas Rentenir melalui Kredit Tanpa Bunga (Lotim Berkembang) memacu Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur untuk memperluas target program tersebut.

Setelah sebelumnya hanya menyasar kelompok peternak sapi, Lotim Berkembang tahun 2022 ini akan menyasar pula UMKM melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB).

“Program ini menjadi salah satu perwujudan tanggung jawab Pemerintah kepada masyarakat, utamanya yang belum memiliki akses ke lembaga keuangan” ungkap Wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi Sj saat memimpin rapat optimalisasi pelaksanaan program TPAKD “Lotim Berkembang”, Kamis (7/4/22).

Dijelaskan Rumaksi, KUB sejauh ini dinilai merupakan kelompok yang belum banyak mendapat sentuhan. Sehingga skema yang diberlakukan terhadap UMKM nantinya, tidak akan jauh berbeda dengan yang berlaku pada peternak, di mana Pemda tetap akan menanggung bunga kredit di bank penyalur.

“Kita prihatin terhadap keluarga miskin yang sudah membuka usaha namun tidak memiliki moda” Imbuhnya.

Lanjut Rumaksi, Khusus bagi UMKM telah disediakan dana senilai Rp.1 Milyar. Hanya saja ia meminta agar UMKM diberi kelonggaran untuk tidak melakukan penyetoran setiap bulan, melainkan tiga atau empat kali dalam setahun.            

Selain perluasan sasaran, Lotim Berkembang juga ditargetkan memperluas lembaga keuangan perbankan yang menjadi penyalur.

“Bila sebelumnya hanya BRI dan BNI, untuk UMKM ini diharapkan dapat melibatkan pula lembaga perbankan, termasuk perbankan Syariah” Tegasnya.

Sementara itu, Kepala OJK  provinsi NTB Rico Rinaldi tetap mendukung perluasan program Lotim Berkembang dan meyakinkan sejumlah lembaga keuangan yang beroperasi di Lombok Timur untuk turut mendukung upaya tersebut. Diakuinya  risiko akan selalu ada. Akan tetapi hal tersebut sudah disadari dan berupaya untuk diminimalisasi oleh Pemda.

“Kita apresiasi upaya Pemda Lotim meminimalisasi kredit macet, dengan  melibatkan Satpol PP untuk menekan kemungkinan kredit macet” ungkapnya.

Seperti diketahui, Lotim Berkembang yang diluncurkan September tahun 2020 tersebut sejauh ini berhasil menyasar 5.189 orang dan menyerap dana sebesar Rp. 77 milyar. Jumlah tersebut mencakup 817 kelompok. Dari bantuan tersebut hewan yang mati sebanyak 15 ekor, potong paksa karena sakit sebanyak 40 ekor, potong paksa karena kecelakaan sebanyak 8 ekor, dan  hilang sebanyak 3 ekor sapi.

Lotim Berkembang selain membuka akses masyarakat ke lembaga keuangan dan mengurangi rentenir dimaksudkan mendorong pula kemandirian masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan. (red)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama