Foto : Kerluaga memperlihatkan foto korban Haerani |
Mataram – Kepala Satuan
Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa,
membuka hasil autopsi kasus pembunuhan Haerani guru TK, warga dusun Medas Kecamatan Gunung Sari Lombok
Barat (Lobar).
Dari hasil autopsi dokter forensik
rumah sakit Bhayangkara Mataram, terungkap korban dibunuh dalam kondisi hamil
muda. Hal itu berdasar karena penebalan di dinding rahim sebesar satu setengah
cm.
Dijelaskan Astawa,
berdasarkan hasil autopsi disimpulkan penyebab kematian korban akibat kehabisan
oksigen.
Di jasad korban, ditemukan
adanya sejumlah luka, yaitu di bagian mata, pipi kanan kiri korban, dagu,
hidung, dan kepala bagian depan belakang korban. Selain itu terdapat luka lebam
pada paha kanan kiri korban, serta tangan korban yang mengalami luka lecet.
“ ada tanda luka lecet di
tangan korban, itu membuktikan pada saat kejadian korban sempat memberikan
perlawanan kepada pelaku, dengan cara menggaruk” ungkap Astawa.
Lanjut Astawa, hasil autopsi
ini juga sesuai dengan hasil olah TKP yang dilakukan di lokasi kejadian
ditemukan dua kali dekapan menggunakan kain di mulut korban Dimana ikatannya
sangat kuat.
“Korban meninggal dunia karena kehabisan oksigen, hal itu karena mulut dan hidung korban didekap menggunakan kain” jelasnya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya bahwa korban ditemukan meninggal dunia di kamar mandi di wilayah Dusun Medas, Gunungsari Lombok Barat. Peristiwa ini sempat mengagetkan warga sekitar lantaran binggung penyebab meninggalnya.
Pelaku merupakan pacar korban sendiri yaitu inisial S pria 41 tahun, Jawa, warga Lingkungan Gatep Ampenan Kota Mataram. S membunuh korban karena marah diajak menikah. (INTB)