Pemkab Lotim Ikut Ambil Bagian Di Event Kompas Travel Fair

Foto : Pemkab Lotim membuka stand BUMDes, di acara event Kompas Travel Fair


Jakarta - Lombok Timur  ambil bagian dalam event Kompas Travel Fair bertema (Re)Start Your Journey.  Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) bersama Kompas dan Mandiri, serta sejumlah lembaga. Kegiatan ini diselenggarakan 9-11 September di Jakarta Convention Center (JCC).


Lotim menampilkan stand BUMDes Kembang Kuning dan Sembalun yang dikawal Dinas PMD dan Dinas Pariwisata. Sebagai upaya mendorong momentum bangkitnya potensi Desa Wisata yang memiliki produk unggulan di bawah naungan BUMDes, produk yang ditampilkan mewakili potensi lokal yang dikembangkan BUMDes setempat antara lain madu trigona, blackgarlic, serta kopi dari masing-masing desa, yaitu kopi Kembang Kuning dan Sembalun, di samping tentunya dan potensi lain Lombok Timur yang merupakan unggulan seperti mutiara juga tenun tradisional.


Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar membuka kegiatan tersebut dalam pidatonya menitikberatkan pada upaya memantapkan dan memajukan desa wisata yang dikelola oleh BUMDes. Menurutnya momentum ini sangat penting, utamanya pasca pandemi. 

Ia menegaskan peran desa wisata sangat penting dan relevan untuk memulihkan ekonomi desa pasca pandemi Covid-19, dengan menambah pemasukan bagi BUMDes, “Ini sudah teruji dengan peningkatan ekonomi desa sejak awal 2022, yang memuncak pada Lebaran 2022. Karena relatif dekat dengan tempat tinggal warga kabupaten/kota, serta biayanya relatif murah, desa wisata juga berperan dalam memenuhi kebutuhan wisata warga setempat,” ungkapnya.


Ditambahkannya  bahwa pembangunan desa wisata bukan tujuan utama tetapi merupakan dampak dari upaya penjagaan dan pemeliharaan lingkungan, yang akan memunculkan keinginan orang untuk berwisata ke desa, “Dalam konteks nasional maupun global, desa wisata terutama menarik wisatawan kepada alam desa, yang ketika dikembangkan pastilah diiringi dengan upaya menjaga kelestarian alam. Ini memberikan dampak positif bagi ekologi desa,” jelasnya. 


Selain Kembang Kuning dan Sembalun, sejumlah desa wisata lain juga turut dalam kegiatan ini, seperti Desa Wisata Lubuak Gadang (Pasaman, Sumatera Barat), Tridadi (Sleman, DIY), Padang Panjang (Tabalong, Kalimantan Selatan) dan Buntu Buangin (Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan). (INTB)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama