Berbagi Untuk Sesama, FJLT Berikan Santunan Kepada Jumadil Yatim Piatu Yang Menjadi Tulang Punggung Keluarga

Foto : Ketua FJLT Rusliadi memberikan santuan bahan pokok kepada jumadil


Lombok Timur - Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) memberikan santunan untuk Jumadil, siswa kelas 6 SDN 3 Sikur yang menjadi tulang punggung keluarga. Bantuan langsung diserahkan Ketua FJLT, Rusliadi di kediaman Jumadil di Dusun Kebon Pancor, Desa Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur.

Jumadil tinggal di gubuk sederhana berdinding bedek berdua dengan kakeknya yang mengalami disabilitas netra. Praktis, Jumadil menjadi tumpuan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Masa kecilnya harus terampas lantaran bapaknya meninggal saat usianya baru 1 tahun. Ibunya pun telah menikah lagi dan tinggal berjauhan dengan Jumadil.

Ia harus berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan menjadi buruh pembuat tempe, itupun penghasilinnya hanya 15000-20000 rupiah perhari. Meskipun demikian, pendidikan tetap menjadi prioritasnya dan hanya bekerja sepulang sekolah dan hari libur. Bahkan terselip harapan dihatinya agar bisa mendapat bantuan beasiswa untuk menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

Munawir, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sikur, menuturkan telah ada bantuan juga dari Pemerintah. Bahkan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Lotim telah menjanjikan untuk perbaikan rumah dari program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"Dari Dinas Perkim, Dinsos, Baznas sudah," tutur Munawir.

Ketua FJLT, Rusliadi mengatakan bantuan yang diberikan bernilai sangat kecil. Namun ini sebagai bentuk kepedulian wartawan terhadap kemandirian Jumadil dalam menjalani hidup.

Ia berharap kedepan ada beasiswa yang didapat untuk penyelesaian pendidikan seperti harapan Jumadil. Sehingga Jumadil bisa mewujudkan cita-citanya sebagai Polisi.

"Mungkin ada satu cara lain agar Jumadil punya pengampu yang masuk BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga ada manfaat-manfaat lain yang bisa didapatkan dari sana," katanya.(INTB)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama