Bikin Gaduh, Polda NTB Telusuri Pemilik Konten Tiktok Emak Emak Mandi Lumpur

Foto : Penyidik Ditreskrimsus saat memeriksa TKP pembuatan konten TikTok


Mataram- Fenomena ngemis online, dengan konten tidak mendidik kembali membuat gaduh publik Nusa Tenggara Barat (NTB). Kali ini, yang membuat heboh publik yaitu konten  mandi lumpur yang dilakukan oleh emak emak di aplikasi TikTok dengan nama akun @intan_komalasari92. Konten tersebut mendapat kritikan keras dari berbagai netizen.

Bahkan beberapa media telah memberitakan bahwa ada unsur eksploitasi pada peristiwa tersebut, ada juga yang mengatakan bahwa hal itu menciderai nilai kemanusiaan.

Menanggapi hal itu, Pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) langsung turun tangan. Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB Didampingi tim Subdit V Ditreskrimsus Polda NTB melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut.

Hasilnya, Pada hari Selasa, 17 Januari 2023 anggota subdit siber melakukan profilling dan menemukan pemilik akun tiktok @intan_komalasari92 tersebut beralamat di desa Setanggor Kecamatan Praya Barat, Kabupaten, Lombok Tengah (Loteng).

Pemilik akun tiktok dan beberapa wanita renta yang live itu dilakukan pemeriksaan terhadap mereka di Polres Lombok Tengah. 

"Pemilik akun tersebut merupakan pasangan suami Istri, masing-masing berinisial SAH dan IK," kata Kabidhumas Polda NTB Kombes Pol Artanto.

Sementara itu, 3 orang yang tampil pada live akun tiktok tersebut inisialnya LS perempuan, 49 Tahun, IR perempuan, 54 Tahun dan HRT Perempuan, 43 Tahun.

Emak emak yang menjadi aktor dalam konten live akun tiktok tersebut memiliki hubungan keluarga secara langsung serta tetangga rumah dari pemilik akun tersebut.

Berdasarkan hasil klarifikasi dari sejumlah warga bahwa yang tampil pada akun tiktok tersebut tanpa ada paksaan dan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari Gift yang diberikan oleh penonton dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun tiktok.

Kendati demikian, Polda NTB akan tetap melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut, demi terciptanya Kamtibmas yang kondusif di Nusa Tenggara Barat.

"hal ini dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga, sehingga dapat mengganggu Kamtibmas, oleh karena itu kami harap, warga agar lebih cerdas bermedsos, supaya tidak menimbulkan kegaduhan," pungkasnya.(INTB)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama