Foto : Kepala SPTN Wilayah II TNGR Rio Wibawanto. |
Lombok Timur - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani ( (TNGR) menutup sementara aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani selama tiga bulan, mulai 1 Januari 2023 hingga 31 Maret 2023.. Penutupan dilakukan karena alasan kondisi cuaca ekstrim serta mengembalikan ekosistem di kawasan Rinjani.
Seluruh jalur pendakian ditutup, yaitu jalur Sembalun, Torean, Senaru, Aik Berik, Timba Nuh, dan Tete Batu.
"Ditengah kondisi cuaca yang ekstrim seperti ini tentunya sangat mengancam keselamatan bagi para wisatawan yang akan melalukan pendakian. Atas dasar itulah pendakian ke Rinjani untuk sementara ditutup" kata Kepala SPTN Wilayah II TNGR Rio Wibawanto.
Mengantisipasi adanya pendakian ilegal, pihak TNGR melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap semua pintu jalur pendakian. Selain itu pihaknya juga tetap inten turun memberikan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat . Termasuk juga ke relawan yang peduli lingkungan. Selama pendakian di tutup, pihaknya juga akan memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan pemulihan ekosistem. Kegiatan seperti ini terang dia memang rutin dilakukan setiap tahun.
"Dengan adanya edukasi seperti ini maka masyarakat akan lebih paham ketika kawasan TNGR ramai dikunjungi maka itu akan menggangu satwa. Terlebih lagi rak sedikit para pengunjung sering kali memberi makan satwa . Padahal itu tidak boleh, supaya perilaku satwa tidak berubah dan terjadi konflik dengan manusia," imbuhnya
Selain menutup jalur pendakian, TNGR juga menutup tiga wisata air terjun, yaitu air terjun mangku sakti di Sajang, air terjun Jeruk Manis, dan air terjun mayung polak Timba Nuh. Penutupan juga berlangsung selama tiga bulan.
" Kalau kondisi cuaca sudah membaik maka akan dibuka kembali. Selama ditutup maka akan tetap ada pengawasan dari petugas resort, Pulhut dan melibatkan masyarakat setempat yang peduli terhadap Rinjani " terang dia. (INTB)