Foto : Haerul Warisin dan Edwn Hadiwijaya
Lombok Timur - Bakal calon Bupati Lotim, Haerul Warisin tidak mempersoalkan pendekatan poltik ke Pondok Pesantren (Ponpes) jelang Pemilu 2024 mendatang. Menurut Ketua DPC Gerindra Lombok Timur ini, kedekatan Partai Politik (Parpol) adalah sebagai jalan untuk melakukan fungsingya yakni memberikan pendidikan politik.
"Sah -
sah saja Parpol merangkul Ponpes itu, yang namanya pemilihan demokrasi,
demokrasi ini yang terpenting adalah rakyat, rakyat yang menentukan pilihannya,
jadi itu yang harusnya kita rangkul,"ucapnya.
Dijelaskan Anggota
DPRD Provinsi NTB ini, melihat kondisi saat ini, mayoritas pemilih adalah
pemilih pemula. Ponpes merupakan salah
satu tempat berkumpulnya para milenial.
Hal ini bisa menjadi wadah yang penting untuk memberikan pendidikan politik,
agar nantinya para kaum milenial ini tau mana pilihannya.
"Kita
harus belajar dari Pemilu tahun-tahun sebelumnya, selalu yang menyumbangkan
ketidak hadiran atas kurangnya pemilih partisipan adalah dari kalangan
milenial," jelasnya.
Oleh
karenanya, dia berpikir bahwa kalangan milenial perlu di sentuh dan
diinformasikan bahwa mereka adalah penerus pembangunan.
"Dari
awal harus ada didikan politik, didikan politik yang dimaksud adalah dia
bisa menentukan siapa pilihannya,"
"Jadi
jangan orang keluar untuk memilih dia tidur dan tidak peduli, padahal mereka
adalah orang yang sangat berpeluang menentukan maju dan mundurnya suatu
negara," terangnya.
Lebih
lanjut dia mengomentari berita yang beredar terkait adanya doktrinasi politik
di Ponpes. Menurutnya persepsi seperti itu adalah sesuatu yang keliru.
"Artinya
sekarang pimpinan pondok itu tentunya dia memiliki murid, memiliki keluarga
didalamanya keluarga sebagai pendidik. kemudian kalau misalnya dia masuk dalam
satu partai dan mengajak mereka itu bukan doktrin, tapi mengajak,"
jelasnya.
Terlebih
lagi dikatakannya, sebagai seorang yang melekat erat dengan Ponpes, berkawan
dengan banyak orang disana, adalah suatu hal yang lumrah jika meminta dukungan
ke depannya.(INTB)