Hadiri Puncak HPN 2023 di Medan, Jokowi Sebut Pers Pembuka Harapan

Foto : Puncak kegiatan Hari Pers Nasional 2023 


Medan- Presiden Joko Widodo menghadiri acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPM) yang dipusatkan di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, Kamis(09/023).

Dalam sambutannya Jokowi menegaskan peran pers yang memberikan kontribusi besar dalam menyuarakan ajakan kemerdekaan, inovasi pembangunan dan bahkan menjadi penopang utama demokratisasi.

"Saya punya pengalaman pribadi dan bersahabat dengan pers, sejak jadi Wali Kota, Gubernur bahkan menjadi Presiden. Saya jalan kesana kemari dengan insan pers dan terbukti insan pers membuka harapan," kata Jokowi pada puncak perayaan Hari Pers Nasional 2023 di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Provinsi Sumatra Utara.

Presiden Jokowi juga mengatakan dunia pers sekarang ini tidak sedang baik-baik saja. Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers. Selalu itu yang kita suarakan, tapi apakah isu utama itu sama? 

Menurutnya, isu itu sudah berubah, karena kurang bebas apa pers sekarang ini. Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. Seorang bebas tampilkan berita sebebas-bebasnya.

" Sekarang ini masalah utama adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab, karena masyarakat kebanjiran informasi dari media sosial, media digital lainnya, termasuk paltform asing dan umumnya  mementingkan komersil saja dan hanya mendorong konten-konten recehan dan mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik," tandasnya.

Jokowi juga mengungkapkan sekitar 60 persen belanja iklan media telah diambil media digital terutama platform asing, sehingga sumber daya keuangan media konvensional akan terus berkurang.

"Dominasi platform asing ini membuat media konvensional terdesak dan  menyulitkan sumberdaya keuangan media konvensional itu sendiri," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan bahwa tokoh pers tertua di Indonesia dari Sumatra Utara.

Menurut Gubernur Edy Pers bisa mengangkat berita yang positif dalam rangka kemajuan daerah dan bangsa.

"Kita hidup pada zaman ketika media menjadi kekuatan yang luar biasa tapi harus taat aturan" ungkapnya. (*)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama