Foto : Petani lagi panen Gabah |
Lombok Timur - Dalam dua bulan terakhir, harga beras terus merangkak naik. Saat ini harga beras kelas premium di Kabupaten Lombok Timur bekisar Rp. 12.500-13.000 perkilogramnya.
Kenaikan harga beras tersebut, menjadi berkah bagi petani, karena berdampak terhadap naiknya harga gabah.
Kenaikan harga gabah ditingkat petani pada tahun ini, merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya harga gabah kering panen berkisar antara, Rp. 350 ribu per kuintal, saat ini naik 100 ribu menjadi Rp. 450 ribu per kuintal. Sementara untuk kering giling yang pada tahun sebelumnya berkisar di harga Rp. 450-500 ribu rupiah naik menjadi Rp. 600 Ribu per kuintal.
"Harga Rp. 450 ribu per kuintal itu kita terima bersih, biaya panen ditanggung pembeli," tutur Lalu Dedy Satriawan, Senin(06/02/23).
Petani padi dari Desa Denggen Timur ini mengatakan, sejak menjadi petani, harga gabah saat ini merupakan yang tertinggi. Karena itu ia merasa bahagia karena bisa untung lebih banyak.
Harga Tinggi Hanya Dinikmati Petani Yang Panen Lebih Awal
Harga gabah yang tinggi ini, hanya dinikmati oleh petani yang panen lebih awal. Karena harga beras atau gabah naik biasanya terjadi tiga bulan jelang panen raya.
Di Lombok Timur panen raya padi di perkirakan pada Maret mendatang.
"Ini harga gabah naik karena belum panen raya, besok kalo sudah panen raya harga gabah pasti turun," pungkas Dedy.
Harga Beras Naik Dipicu Gabah Sulit Serta Hujan
Sementara itu, menurut pengusaha penggilingan gabah di Lombok Timur, H. Marzuki mengatakan, mahalnya harga beras karena permintaan yang tinggi, sementara gabah yang giling tidak ada.
Gabah saat ini sangat sulit didapatkan karena panen belum merata. Kalopun ada gabah yang dibeli, terkendala hujan yang turun setiap hari, sehingga tidak bisa dikeringkan.
"Gabah sulit di dapat, kalopun dapat tidak bisa kering karena hujan, gimana mau digiling, sementara di sini setiap hari pembeli datang bawa mobil cari beras" pungkasnya.(INTB)