Foto : Bimtek Kurikulum Merdeka kepada kepala Madrasah dan guru |
Lombok Timur - Dalam rangka persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelompok Kerja Madrasah KKM wilayah IV Kecamatan Suralaga Lombok Timur, menggelar Bimbingan Tehnis (Bimtek), di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda NW Gegurun Desa Tumbuh Mulya, Senin (20/02/23).
Bimtek diikuti sebanyak 17 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tergabung dalam KKM Wilayah VI Kecamatan Suralaga.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Kepala Madrasah dan Guru, utamanya terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka, dengan harapan Kepala Madrasah dan Guru bisa melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar secara optimal.
"Harapannya semua bapak ibu guru yang di utus oleh masing-masing sekolah mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena akan menjadi acuan di madrasah masing-masing," imbuh Ketua KKM Wilayah IV Kecamatan Suralaga Abdurrasyid.
Sementara itu, Kemenag Lotim H. Sirojudin, saat membuka acara Bimtek ini menyampaikan, Kurikulum Merdeka merupakan kelanjutan dari kurikulum sebelumnya dimana dari kurikulum yang bersifat Administratif Charter menjadi Learning charter.
"Saya berharap guru MI kita disini tidak termasuk yang pesimis tapi melihat guru-guru yang hadir semua rapi menunjukkan rasa optimis," ujarnya.
Dijelaskan Sirojudin, Dengan kurikulum merdeka bukan berarti guru semakin merdeka dan bebas dalam belajar, Namun dengan memakai kurikulum merdeka guru dituntut untuk lebih siap dalam mengajar, Dimana guru diharuskan menyiapkan bahan-bahan ajar dengan persiapan yang matang sebelum mengajar.
"Dengan kurikulum merdeka harus melakukan asesmen, yakni memetakan dan mengklasifikasi siswa karena tidak semua anak sama kemampuannya," jelasnya.
Lanjut Sirojudin, Dari hasil asesmen akan menghasilkan perlakuan, Dimana anak yang awalnya kurang mampu setelah diberikan perlakuan tersebut anak akan menjadi lebih baik dari sebelumnya, malahan bisa jadi melebihi dari anak yang lain.
"Dengan kurikulum merdeka akan Memberikan ruang kepada bapak-ibu guru, dan kurikulum ini akan sukses bilamana bapak-ibu guru mampu melaksanakannya dengan baik," paparnya.
Disebutkan juga Sirojudin, IPM Pendidikan di Lotim bahwa rangking 7 dari 10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat, dimana ini merupakan tantangan yang besar dan harus diperbaiki kedepannya, Ia tidak membantah ini merupakan dampak dari musibah Covid-19.
"Kita akan terus berupaya untuk memperbaiki IPM ini, salah satunya dengan melakukan kegiatan pada hari ini, dan untuk penunjang lainnya, kita juga bekerjasama dengan pihak lain termasuk Australia dan lembaga lainnya," tutupnya.(INTB)