Langka Harga Cabai Meroket, Masyarakat Terpaksa Beli Cabai Busuk

 

Foto : Cabai busuk yang dijual pedagang 

Lombok Timur - Harga cabai di Kabupaten Lombok Timur melonjak sangat tinggi, dari yang Sebelumnya Rp 20 ribu perkilogram melonjak Rp 50 ribu, menjadi Rp 70 ribu rupiah perkilogram. 

Kondisi tingginya harga cabai tersebut akibat terjadinya kelangkaan. Suplai dari petani yang jauh berkurang. Hal itu disebabkan karena kondisi cuaca buruk, hujan yang tidak pernah berhenti menyebabkan banyak petani cabai gagal panen. 

Tanaman cabai petani banyak yang mati, kalopun hidup buah yang dihasilkan membusuk sebagian.

"Soalnya sekarang cabai mulai langka di petani, jadi banyak yang cari, tapi karena stoknya yang nggak ada, cabai busuk pun ikut di beli," ucap pedagang cabai di pasar Pancor Zakiah, Selasa (21/2/23). 

Karena langka pedagang terpaksa menjual cabai muda yang kondisinya busuk, itupun sangat laris terjual. 

Demi untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat terpaksa memilih membeli cabai tersebut karena tidak ada pilihan, selain harganya yang murah, yaitu Rp 30 ribu perkilogram juga karena tidak ada cabai bagus yang dijual pedagang, sehingga masyarakat mau tidak mau terpaksa membeli cabai busuk. 

"Walaupun busuk pembeli ini yang minta, kita sebenarnya nggak jual awalnya, namun karena laku ya kami jual," Ungkapnya. 

Sementara itu menanggapi kenaikan harga cabai ini, Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur Lalu Dami Ahyani akan mengatensi persoalan ini, dan akan turun meninjau langsung ke lapangan. 

Dirinya mengimbau para pedagang agar tidak melakukan penjualan komoditi yang berdampak bisa mengganggu kesehatan konsumen. 

Walaupun pihaknya tidak bisa mengintervensi jual beli cabai yang berlangsung dipasaran namun detegaskannya, bagi para penjual yang menjual barang yang bisa merugikan konsumen akan tetap ditindaklanjuti.

"Kita atas dasar melindungi konsumen, jika kita temukan nanti pedagang yang bermain seperyi itu, maka kita akan tindak tegas, bisa saja kita laporkan ke APH dan nanti APH yang menindak lanjuti itu," pungkasnya.(INTB)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama