Lombok Timur Tidak Lagi Menjadi Penyumbang Tertinggi Angka Stunting Di NTB

 

Foto : Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy saat memberikan sambutan dalam acara Launching gotong royong bakti stunting

Lombok Timur -  Tahun 2022 Kabupaten Lombok Timur, berhasil menurunkan angka kasus stunting hingga dua persen dibanding tahun 2021. Keberhasilan tersebut menjadikannya tidak lagi menjadi penyumbang terbesar kasus stunting di NTB. Karena itu Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengapresiasi terobosan yang telah dilakukan Pemda bersama stakeholder lainnya, termasuk melalui pendampingan yang dilakukan OPD di masing-masing kecamatan, demikian pula dengan keterlibatan berbagai organisasi wanita diantaranya PKK dengan Canting Mas, dan DWP dengan DWP Cerdas.

Pola yang sama dikembangkan Pemerintah Provinsi NTB pada tahun 2023 di mana tiap-tiap OPD melakukan pendampingan terhadap kecamatan dengan angka stunting tinggi. Misalnya saja Dinas Sosial Provinsi NTB yang ditugaskan mendampingi Kecamatan Masbagik. Mei tahun 2023 ini (data sampai 20/5) jumlah kasus stunting di kecamatan tersebut mencapai 17,49% atau 1.622 dari 9.273 balita yang diukur. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 18%.

Karena itu Wagub saat menghadiri Peluncuran Gotong Royong Bakti Stunting di Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, berharap kinerja yang baik tersebut dapat terus ditingkatkan. Diingatkannya pentingnya pencatatan dan pengukuran yang tepat dan perbaikan data. Kaitan dengan itu ia menggarisbawahi pula keberhasilan pencatatan yang dilakukan Posyandu Keluarga yang memetakan kasus stunting di NTB secara nyata (by name by address) dan menjadi acuan data untuk penanggulangan stunting di daerah ini. Berkat keberhasilan pencatatan itu pula Pemda dapat melakukan intervensi yang tepat dan menunjukkan keberhasilan dalam penanganan stunting.

Atas intervensi dan sinergisitas yang dibangun Pemerintah Provinsi, Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy pada kegiatan yang berlangsung Senin (22/5/2023) tersebut mengaku haru dan menyambut baik kegiatan yang disebutnya sebagai wujud kebersamaan tersebut. Ia juga mengutip An-Nisa  ayat  9 yang mengingatkan kekhawatiran meninggalkan generasi yang lemah. Gotong royong bakti stunting ini, ungkapnya, adalah salah satu wujud upaya untuk memperkuat generasi berikutnya.

Bupati juga menyampaikan, menyambut pendampingan oleh Pemerintah Provinsi NTB yang memberikan protein hewani dengan pemberian telur, Pemda Lombok Timur juga melakukan hal serupa yang melibatkan ASN.

Pemprov NTB selama tiga bulan akan memberikan protein hewani kepada balita stunting yang ada di wilayah pendampingan. Di Kecamatan Masbagik terdapat 1.622 balita stunting dengan kasus terbanyak di desa Lendang Nangka Utara yang kasusnya mencapai 194 kasus atau lebih dari 20%.

Selain pemberian protein hewani dilakukan pula penguatan kapasitas petugas pendamping stunting, serta pelibatan tokoh agama dan masyarakat terkait pencegahan perkawinan usia anak  sebagai salah satu faktor penyebab stunting, di samping faktor pendidikan dan ekonomi, serta faktor lainnya. (INTB)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama