Foto : Pj Bupati Lotim memeriksa kesiapan personil TRC BPBD Lotim |
Lombok Timur - Memasuki musim
penghujan, personel gabungan dari TNI, Polri, Tim SAR, dan BPBD, Tagana,
Dinas Perhubungan serta
sejumlah instansi
terkait lainnya, mengikuti apel
siaga hidrometeorologi,
guna mengantisipasi terjadinya bencana. Apel berlangsung di Halaman Kantor
Bupati Lombok
Timur Senin (4/12/2023). Hal ini
juga sejalan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati nomer 188.45/417/BPBD/2023
tanggal 1 Desember tentang penetapan status siaga bencana hidrometeorologi
bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan pohon tumbang.
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini
Taofik selaku
Inspektur Upacara (Irup) dalam apel siaga itu, menyampaikan bahwa apel ini
sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap perubahan cuaca dan iklim. Mengingat potensi
kebencanaan selama musim penghujan selalu ada maka pemerintah
harus memastikan daerah ini aman dan terkendali dari bencana alam. Karena
itu dibutuhkan kesiapsiagaan semua unsur, “Untuk aman dan terkendali, tentu
membutuhkan kesiapsiagaan dari semua unsur Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada,
baik BPBD, Satpol PP, Damkarmat, Perhubungan yang di-backup TNI dan
Polri,” ujarnya.
Selain melakukan
pengecekan personel, apel siaga bencana hidrometeorologi ini juga untuk
melakukan pengecekan kesiapsiagaan dari sisi sarana dan prasarana
(Sarpras). Diingatkan juga agar selama musim penghujan ini, personel
tidak saja fokus pada potensi bencana di darat, melainkan juga wilayah laut, dan
perairan air tawar. Untuk
itu ia memerintahkan agar dilakukan kajian terhadap wisata yang berada di
kawasan rawan bencana, “Buat imbauan di semua destinasi wisata,
apakah harus dilakukan penutupan atau tidak. Jika akan melakukan penutupan,
tentu harus melalui kajian,” lanjutnya.
Dipesankannya juga, penting utnuk
melakukan koordinasi, termasuk dengan
Polisi Air dan Udara (Polairud) serta unsur lainnya. Koordinasi
dan kolaborasi
harus tetap menjadi perhatian, sehingga jika terjadi bencana alam, semua
SDM bisa dengan cepat digerakkan. Masyarakat pun harus diberikan pemahaman, agar
bersama-sama mengemban tanggungjawab untuk mencegah dan mengatasi bencana alam yang
mungkin terjadi. (INTB)