Foto : Pj. Bupati Lotim memberikan cendramata kepada penyandang disabilitas |
Lombok Timur - Hujan yang turun
sejak pagi hari tidak menyurutkan semangat masyarakat dan peserta peringatan
hari disabilitas internasional dan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan
tingkat kabupaten Lombok Timur. Pada peringatan yang berlangsung di Arena CFD
Taman Rinjani Selong Ahad (3/12/2023) itu, tanpa mempedulikan
hujan peserta mengikuti gerakan para instruktur dengan penuh kegembiraan.
Tampak Pj. Bupati dan Pj. Ketua TP PKK, serta PJ. Sekda Lombok Timur
hadir bersama sejumlah pimpinan OPD dan NGO, turut berolahraga di tengah-tengah
masyarakat.
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik mengaku
berbahagia karena acara tersebut terselenggara dengan baik berkat kerja sama
semua pihak, baik Pemda Lombok Timur, para disabilitas, dan lembaga pemerhati
perempuan dan anak. Ia berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara
berkesinambungan di tahun-tahun mendatang.
Acara tersebut, diakui Pj. Bupati juga menjadi bagian dari upaya
meningkatkan aksesibilitas para penyandang psikososial sebagai perwujudan kota
ramah disabilitas. Menyebut jumlah disabilitas di Lombok Timur mencapai
tak kurang dari seribu orang, Pj. Bupati menegaskan upaya pemerintah untuk
menunjukkan bahwa negara tidak membedakan warganya.
“Jumlah disabilitas di
Lombok Timur mencapai seribuan lebih. Persoalan bukan pada keberadaan
tetapi akses yang diberikan, bahwa negara tidak membedakan warganya.” jelasnya.
Hal tersebut senada dengan tagar peringatan hari disabilitas yang diserukan
berulang pada kesempatan tersebut yaitu berdaya, setara, bahagia.
Terkait 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang juga
diperingati, Pj. Bupati berharap agar korban tidak malu untuk melapor, sebab
menurutnya persoalan harus diupayakan, “mari kita ikhtiarkan sekuat daya upaya
kita.
”Dengan demikian harapan perubahan dan jalan keluar
dapat terwujud, sesuatu yang indah sebagaimana kita harapkan akan dapat kita
raih,” tambahnya.
Ia pun menekankan pentingnya merubah pola pikir bahwa semua
berdaya, setara, dan bahagia. Acara yang
merupakan kerja sama Pemda Lombok Timur, Yakkum, Lombok Independent Disabilitas
Indonesia (LIDI), LPSDM NTB, House of Hope, dan sejumlah lembaga BUMD dan
Swasta tersebut juga diwarnai haru sekaligus bangga ketika mendengarkan
penuturan salah seorang disabilitas yang mampu berkiprah secara mandiri di
bidang kreatif.
Pada kesempatan tersebut diserahkan bantuan kursi roda dan alat
bantu seperti tongkat.
Hari disabilitas internasional diperingati setiap tanggal 3
Desember sementara 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan berlangsung sejak
25 November hingga 10 Desember sebagai puncaknya. Kampanye 16
Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender
Violence) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya
penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.(INTB)