Photo : Pj. Bupati Lotim, M. Juaini Taofik saat memberikan cendera mata ke salah seorang anggota parlemen Australia
Lombok
Timur - Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik didampingi Kepala DP3AKB,
Bappeda, dan Camat Sikur menerima enam orang anggota Parlemen Australia yang
datang berkunjung di Kabupaten Lombok Timur tepatnya di Balai Desa Loyok
pada Rabu (17/1/21).
Kunjungan keenam anggota Parlemen Australia
tersebut merupakan bagian dari program study
tour Australia Regional Leadership
Initiative (ARLI) yang bertujuan menyediakan kesempatan bagi
para anggota Parlemen Australia mempelajari konteks program-program kerjasama
pembangunan.
Selain memperkenalkan daerah ini, Pj. Bupati dalam sambutannya memaparkan
tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, seperti angka
stunting dan angka
kemiskinan.
Meksi begitu ia mengakui bahwa masyarakat sudah mulai
menyadari bahwa
penyebab kemiskinan dan stunting adalah masih tingginya perkawinan usia anak.
Menyusul Undang-Undang No.16
tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang nomer 1 tahun 1974 tentang
perkawinan yang
membatasi usia perkawinan minimal 19 tahun, Pemerintah Daerah bersama KAPAL Perempuan dan
LPSDM menginisiasi lahirnya Perbup no. 41
Tahun 2020 tentang
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.
“Bahwa saat ini seluruh desa
yang ada sudah memiliki peraturan desa terkait pencegahan perkawinan usia anak,”
ungkapnya.
Ia pun memuji desa Loyok sebagai satu dari
33 desa yang memiliki Sekolah Perempuan. Keberadaan sekolah perempuan
menurutnya telah mendorong perempuan setempat mampu memetakan
permasalahannya sendiri.
“Jika bisa membantu perempuan
menyelesaikan masalahnya maka pemerintahan akan berhasil tetapi jauh lebih
berhasil apabila kita berikan kesempatan perempuan itu menyelesaikan masalahnya
sendiri,” ujarnya.
Ia berharap hal tersebut dapat dijaga
konsistensinya dan menjadi contoh bagi desa lainnya. Ia percaya keberhasilan
sebuah desa juga didukung peran aktif perempuan.
Sementara itu Perwakilan Parlemen
Australia Hon Nola Bethwyn Marino mengawali sambutannya dengan memperkenalkan
masing-masing rekannya. Dia mengaku senang dengan sambutan hangat yang diterima
di desa ini. Ia menjelaskan disamping dirinya tergabung dalam Parlemen dia juga
mengaku sebagai petani perempuan di negara Australia.
Ia pun berpesan agar perempuan di
daerah ini terus belajar. Menurutnya, meskipun sudah menjadi ibu rumah tangga
para perempuan juga harus terus belajar, "Di negara manapun yang sudah
maju, perempuan tetap belajar dan berproses," katanya.(INTB)