Turunkan Stunting Menuju Lombok Timur Berkemajuan

 

Photo : Pj Bupati Lotim terima sertifkat penghargaan pada kegiatan rembuk stunting

Lombok Timur - Penjabat Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Lombok Timur Tahun 2024 pada Kamis (30/05/24) di Pendopo Bupati Lombok Timur. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Deklarasi 100% Desa Menjadi Kampung KB, Launching Sekolah Lansia, serta Kick Off 10 Pasti Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Menuju Lombok Timur Berkemajuan.

Dalam arahannya, Pj. Bupati menekankan bahwa persoalan stunting tetap menjadi masalah penting. Berdasarkan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, menuju Indonesia Emas 2045, idealnya angka stunting berada pada angka 5%. Saat ini, angka stunting di Lombok Timur berdasarkan Elektronik Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sekitar 20.000 atau 15,6%. Untuk mempercepat penanganan masalah stunting dan meningkatkan peran serta masyarakat, Rembuk Stunting dinilai sebagai momentum strategis.

Pj. Bupati mengapresiasi kolaborasi Pemerintah Daerah hingga ke tingkat desa dengan berbagai pihak terkait seperti NGO dan akademisi atas pencapaian penurunan angka stunting sejak tahun 2019 hingga 2023. Mengingat persoalan stunting merupakan masalah multisektoral, diperlukan aksi konvergensi stunting di setiap desa lokus. Saat ini, dari 254 desa/kelurahan di Lombok Timur, 150 telah menjadi Desa Lokus. Pj. Bupati optimis dapat mencapai target nasional sebesar 14%.

Ia juga mengingatkan pentingnya program panduan “10 PASTI Intervensi Serentak Pencegahan Stunting,” yang meliputi ketersediaan antropometri, kader Posyandu yang terampil, hingga ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan ke fasilitas layanan kesehatan, serta monitoring dan evaluasi.

Perwakilan Kepala Kantor BKKBN Provinsi NTB, Sama’an, mengingatkan untuk tidak cepat puas dengan kesuksesan penurunan angka stunting. Ia berharap semua pihak lebih fokus dan bekerja lebih keras lagi untuk meraih target 14%. Sama’an juga menekankan pentingnya data yang terus diperbarui dan akurat. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, termasuk perubahan perilaku masyarakat dari tingkat keluarga, ia optimis target yang ditetapkan dapat tercapai.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama