Kurangi Beban Keluarga dan Pemerintah, DP3AKB Lotim Buka Sekolah Lansia

 

Photo : Puluhan Lansia saat mengikuti sekolah

Lombok Timur - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), membuka sekolah Lanjut Usia (Lansia) Sehat Ceria. Sekolah Lansia ini merupakan satu-satunya di Lotim, yang dibuka di Kecamatan Suralaga.

Kepala Dinas P3AKB Lotim, H. Ahmat mengatakan, pada tahap awal sekolah Lansia ini mendidik 40 orang siswa. Kemudian setiap enam bulan sekali akan diwisuda. Kegiatan belajar mengajar pada sekolah ini digelar dua kali pertemuan dalam satu bulan. 40 orang siswa ini kedepannya akan menjadi percontohan bagi Lansia dan kecamatan yang lain.

Materi yang diberikan setiap pertemuan berbeda-beda dan beragam, mulai dari kesehatan, keagamaan, olahraga hingga pelatihan keterampilan.  Pelatihan keterampilan yang diberikan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sehingga setelah wisuda para Lansia bisa produktif dan mandiri di masa tua, sehingga lansia tidak akan menjadi beban keluarga dan pemerintah.

“Pertemuannya dua kali sebulan, dan akan diberikan berbagai macam materi pelajaran,” terang H. Ahmat.

Program pembukaan sekolah Lansia ini akan terus dikembangkan, karena setiap kecamatan di rencanakan memiliki satu sekolah Lansia. Ditargetkan pada tahun 2025 mendatang semua sekolah Lansia sudah terbentuk di masing-masing kecamatan. Diharapkan semua kecamatan dan desa bisa menganggarkan biaya untuk keberlangsungan sekolah Lansia ini.

“21 Kecamatan ini memang sudah kita bentuk tapi belum kita mulai, karena terbentur dengan anggaran. Jadi tidak mungkin sekolah ini akan di bebankan kepada kabupaten saja, tetapi nanti bisa dianggarkan dari dana desa (DD),” imbuh H. Ahmat.
Sementara itu, Ketua Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kecamatan Suralaga Hasbullah menambahkan dalam sekolah Lansia ini setidaknya ada 12 materi yang akan diberikan. Mulai dari materi Lansia tangguh, mencegah kepikunan, hipertensi, keagamaan, kreativitas dan lainnya.
“Ada tujuh dimensi yang akan dipelajari, Kita nanti akan bekerjasama dengan sejumlah dinas juga. Misalnya masalah kesehatan kita akan datangkan Dinas Kesehatan, Masalah UMKM kita datangkan Diskop dan UMKM begitu juga dengan materi-materi yang lainnya,” tegas Hasbullah.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama