![]() |
Foto : Plt Kadis Pertanian Lalu Kasturi bersama Kepala Bulog Lotim dan staf khusus bupati saat membahas harga jagung |
Lombok Timur, IDN Times – Memasuki puncak panen jagung pada April-Mei 2025, petani di Lombok Timur (Lotim) menjual hasil panen mereka dengan harga berkisar Rp4.300 hingga Rp4.600 per kilogram. Harga ini dikeluhkan petani karena masih di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 18 Tahun 2025.
Merespons kondisi tersebut, Kepala Dinas Pertanian Lotim bersama Staf Khusus Bupati menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan Bulog Cabang Lotim serta Masyarakat Agribisnis Jagung (MAJ) Provinsi NTB dan Lotim.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari hasil zoom meeting dengan Gubernur NTB pada Rabu (15/4/2025) terkait penyerapan dan harga jagung petani.
Hasilnya Bulog bersedia membeli jagung petani sesuai HPP Rp5.500 per kilogram dengan syarat Kadar Air (KA) maksimal 14% dan penyerahan dilakukan di gudang Bulog.
Untuk memudahkan petani dalam berkoordinasi dengan Bulog dan memenuhi standar kualitas, MAJ akan turun tangan sebagai fasilitator. Selain itu, Bupati Lotim siap membantu menyediakan gudang penyimpanan milik pemerintah daerah, Gapoktan, atau KUD jika Bulog mengalami keterbatasan kapasitas.
Pemerintah bersama MAJ sedang menjajaki kerjasama dengan pengusaha jagung dari luar daerah untuk menyerap hasil panen petani, terutama jagung dengan kadar air di luar standar Bulog.
Bulog Lotim menargetkan pembelian 14.000 ton jagung petani pada April 2025 untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berkomitmen mendorong penyerapan hasil panen jagung dengan harga yang menguntungkan petani. Langkah ini diharapkan dapat mencegah penurunan harga di tingkat petani sekaligus menjamin ketersediaan stok pangan nasional.
"Kami akan terus memantau perkembangan harga dan memastikan petani mendapatkan harga yang layak sesuai ketetapan pemerintah," tegas Kepala Dinas Pertanian Lotim Lalu Kasturi.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, Bulog, dan asosiasi petani, diharapkan masa panen jagung kali ini dapat memberikan manfaat optimal bagi kesejahteraan petani di Lombok Timur. (INTB)